hati-hati dengan situs-situs jejaring sosial
Situs-situs jejaring sosial seperti Facebook tidak hanya menawarkan peluang baru bagi dunia, tapi juga membuka bahaya, menurut para eksekutif di acara Computerworld Security Forum yang diadakan di Malaysia pada minggu lalu.
Dengan lebih dari 400 juta pengguna, Facebook merupakan aplikasi sosial yang paling populer saat ini. Facebook memungkinkan kita untuk berbagi dan bertemu secara online, menurut Joe Lim dari e-Cop.
Namun setengah milyar pengguna beberapa jejaring sosial telah menjadikan informasi tentang dirinya terkuak. Hal ini dapat menyebabkan pihak-pihak ketiga untuk mendapatkan data pribadi melalui aplikasi-aplikasi yang diinstal di situs-situs jejaring sosial seperti game dan tool-tool interaksi sosial. Contohnya, "Facebook saja memiliki lebih dari 55,000 aplikasi eksternal," menurut Lim.
Sophos Security Threat Report 2010 (Laporan Ancaman Keamanan Sophos) mengidentifikasi bahwa 57 persen pengguna jejaring sosial melaporkan dibanjiri spam -- mengalami peningkatan sebanyak 70.6 persen dibandingkan tahun lalu, menurut Che Mun Foong, channel manager, Malaysia, Sophos.
Menjawab pertanyaan dari peserta konferensi apakah Facebook harus dilarang dari lingkungan perkantoran, Alex Ng, manager produk, Asia Tenggara, Kaspersky Lab, mengatakan bahwa meniadakan Facebook di tempat kerja "artinya menantang pengguna secara efektif untuk melakukan hal-hal lainnya" untuk mengakses tool tersebut. "Ketika terjadi kasus penipuan kartu kredit, apakah kita harus memblokir bank tersebut atau berhenti menggunakan kartu kredit?"
Untuk menimimalkan resiko kehilangan data seseorang ketika menggunakan situs-situs jejaring sosial, Ng dari Kaspersky Lab menyarankan agar situs-situs seperti, Facebook, membuat sebuah bookmark agar dapat log-in ke halamannya, atau mengetikkan URL langsung di halaman bar browser, hindari mengklik link dari pesan-pesan e-mail, dan hanya mengetik data rahasia di website-website yang aman. Kewaspadaan dari malware terbaru dan serangan phishing juga membantu mencegah para pengguna jatuh ke dalam jebakan yang sejenis, ungkap Lim dari e-Cop.
(eracmpter)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
:k1 :k2 :k3 :k4 :k5 :k6 :k7 :k8 :k9 :a1 :a2 :a3 :a4 :a5 :a6 :a7 :a8 :a9 .
Posting Komentar